Dikandaskan Australia, Timnas Wanita Dapat Pelajaran Berharga di Vietnam

Tidak ada yang banyak menduga hasil buruk kembali dialami timnas sepak bola wanita Indonesia. Para srikandi sepak bola Indonesia itu untuk terakhir kalinya di event AFF Women’s Championship 2015 dikoyak tujuh gol tanpa balas saat melawan Australia di Thong Nhat Stadium, Ho Chi Minh City, Vietnam, Selasa (05/05).

Meskipun dengan persiapan minim, yang sudah sering dikatakan oleh Rully Nere. Namun mereka sudah bekerja keras sekuat tenaga untuk memperlihatkan peningkatan kinerja serta kemampuan mereka selama pemusatan latihan di Sawangan-Depok dan inilah hasilnya.

Indonesia bermain dengan fokus bertahan pada pertandingan melawan Australia sejak peluit tanda dimulainya pertandingan. Bukan hal yang mudah, sebab tim lawan terus menggempur pertahanan mereka dan berusaha untuk mencari gol cepat.

Tak perlu menunggu lama, sepuluh menit setelah kick off tendangan geledek pemain Australia bernama Jordan Baker merobek gawang Indonesia yang dijaga oleh Vera Lestari. Setelah gol tersebut, timnas Indonesia kembali memperkuat kerjasama tim dan berjuang keras untuk mematahkan serangan yang dibangun lawan.

Satu kesempatan didapat oleh Erma Karafir, namun sayang pemain ini kurang tangkas dalam kecepatan sehingga kesempatan itu gagal dimanfaatkannya.

Pada menit ke 26, gol kembali tercipta lewat kaki Princess Ibini-Isei. Pemain itu melakukan tembakan dari sudut sempit. Jordan Baker mencetak gol keduanya tiga menit setelahnya. Babak pertama berakhir dengan keunggulan lima gol bagi Australia, dua gol lain dicetak oleh Emily Condon (32’) dan Alexandra Chidiac (43’)

Babak kedua, tempo permainan lawan menurun dan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia, namun sayang belum juga bisa merobek gawang Australia. Justru sebaliknya, timnas kangguru wanita itu berhasil menambahkan dua gol lagi ke gawang Vera. Olivia Price (56’) serta Condo (60’).

Hasil ini membuat Timnas Merah Putih Wanita harus pulang ke tanah air lebih cepat tanpa meraih satu poin pun di grup A, namun setidaknya, mereka bisa mencetak satu gol, tampil maksimal tanpa beban, serta menambah jam terbang serta pengalaman berharga di ajang Internasional seperti ini. Sementara itu, Australia berhasil memuncaki klasemen grup dengan hasil sempurna tak terkalahkan dengan raihan 9 poin.

Usai laga asisten pelatih Timnas Wanita, Papat Yunisal mengaku tim Australia memang kemampuannya diatas pemain Indonesia. "Postur mereka tinggi, selain itu skill, teknik, dan taktik mereka memang hebat. Sepanjang pertandingan tadi tampak begitu jomplangnya perbedaan kedua tim ini," kata Papat.

Papat menganggap selama turnamen ini, Timnas Wanita mendapatkan pelajaran berharga dengan mendapatkan lawan bermain yang sudah profesional. Ia mengaku selama ini memang belum ada event rutin turnamen sepak bola wanita di Indonesia. "Anak-anak selama turnamen ini juga merasakan bermain bola di bawah tekanan. Nantinya para pemain pulang ke daerahnya masing-masing, punya PR yang cukup serius yakni mengembang ilmu dan teknik mereka kepada rekan-rekannya di daerah," jelas Papat.

Sedangkan kapten Timnas Wanita, Christina Kaisiri mengucapkan terima kasih atas kesempatan dirinya beserta seluruh rekannya satu tim ikut turnamen ini. "Kami sangat berterimakasih kepada PSSI yang mengirimkan kami ke ajang ini. Maaf kami belum bisa meraih hasil yang baik, tapi kita sudah berjuang maksimal," ungkap Kaisiri.

 

 

 

Berita terkait